FB : De Pe Elmiyana
e-mail: depe.elmiyana@yahoo.com

Senin, 08 Oktober 2012

Reflek Berenang pada Bayi


Beberapa waktu yang lalu, sempet nonton acara bayi-bayi yang ditayangin salah satu stasiun TV. Nah pas itu, ditayangin tuh fotografi di dalam air dimana bayi-bayi belum genep setengah taun pada dipotret di dalam air.. Lhoh, kog orang tuanya gak khawatir bayinya bakal tenggelam yaa.. Gak habis pikir deh.. Nih, salah satu contoh fotonya.. Lucu kan.. 



Karena faktor penasaran, mulai deh sercing sana-sini. Dan ternyata bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam karena pada usia tersebut ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. "Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dr Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962.

Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut bayi tak bisa berenang lagi, lho.

Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisasi atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang. Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan.

Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa karena bayi tak pernah memiliki faktor X, semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang. "Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami." 

Jadi, buat para orangtua jangan khawatir untuk mengajarkan berenang pada bayi sekalian didokumentasikan yaa.. Pasti hasilnya bagus deh.. ^^

Sumber :
http://health.kompas.com/read/2010/12/17/15021680/Berenang.Bikin.IQ.Anak.Tinggi

Kalikuning, Dulu dan Kini

Jadi, ceritanya gini nih.. Teman2 pasti masih pada inget banget kan sama tempat yang namanya "Kalikuning". Secara kan banyak banget acara FK yang diadain disitu. Pas taun2 pertama kita masuk tu (2009), Kalikuning bisa dibilang rajanya tempat outbond. Emang sih dulunya disana tu enak banget tempatnya. Dengan jalur tracking yang lumayan pas bwt outbond, udah gitu pemandangnya bagus terus hawa dinginnya itu nambah enak suasana. Outbond disana jadi gak kerasa capeknya. Ini dia TKP nya, tapi ini Kalikuning yg bagian atas. Kalo yang bawah ada sungai yang enak banget buat ceciblon *ceciblon itu semacam main air gitu deh..

Kalikuning, 28 Januari 2010
Kalo foto yang ini lokasinya di Kaliadem. Kaliadem tidak jauh dari Kalikuning, tinggal lurus dikit aja udah sampe lokasi. Kawasan Kaliadem udah menghijau lagi tuh, kan tahun 2006 sempet kena erupsi.



Teyus ini tu foto bunker yang ada di kawasan Kaliadem. Udah lumayan rusak kena erupsi tahun 2006.



Lanjutt.. Pada akhir tahun 2010, Merapi kembali menunjukkan kekuatannya. Pada inget kan teman2 betapa gentingnya masa-masa itu. Sampai perkuliahan kita diliburkan dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Eh, tiba-tiba masuk udah ujian blok aja.. #plokplokplok. Nah, foto dibawah diambil sekitar bulan Desember 2010 pasca erupsi.. Masih berantakan banget sih, tapi udah lumayan menghijau (dikit).


Finally, akhirnya Merapi menghijau seutuhnya. Foto dibawah yang ijo2 tuh diambil pas awal tahun 2012. Tapi yang bikin sedihnya tuh, kawasan outbond andalan kita Kalikuning udah gak ada bentuknya. Mulai dari jembatan penuh kenangan sampai sungai jernih dibawah udah ilang semua.. :-( Tapi gapapa yaa, mungkin beberapa tahun lagi kawasan itu jadi obyek wisata yang lebih bagus lagi. Yang pasti dibalik bencana, pasti ada hikmahnya.. Jaga selalu lingkungan untuk kelangsungan hidup anak cucu di masa depan.. Yeahh.. 





Sabtu, 06 Oktober 2012

Shopaholic dengan Siklus Menstruasi??

Girls, pernah gak sih kalian ngerasain hasrat belanja yang memuncak ketika akan memasuki masa menstruasi? Curcol nihh, kalo aku sih iya.. Kira-kira kenapa ya? Setelah ditelusuri ternyata memang ada hubungannya.. Weuww.. Simak yuk..

Jadi menurut salah seorang psikolog bernama Prof. Karen Pine yang telah melukakan riset di University of Hertfordshire, wanita-wanita yang gila belanja itu merupakan bentuk pelampiasan dari siklus menstruasi. Belanja bisa menjadi salah satu jalan bagi wanita untuk mengatasi emosi negatif akibat perubahan hormon menjelang menstruasi, waktunya terutama 10 hari menjelang menstruasi. Perilaku berbelanja ini merupakan reaksi atas memuncaknya emosi pada "fase luteal" tersebut, ketika wanita merasa stress atau depresi mereka melampiaskannya dengan berbelanja untuk menormalkan emosinya.

Hal tersebut bisa diterangkan melalui teori perubahan hormon selama siklus menstruasi. Fluktuasi hormonal akan mempengaruhi bagian di otak yang berhubungan dengan emosi dan kontrol perilaku. Inilah yang menyebabkan pengeluaran tidak terkontrol.

Alasan lainnya pada wanita yang gila belanja adalah wanita membeli sesuatu untuk membuat mereka menarik, hal ini terkait dengan periode ovulasi (pembuahan) saat wanita berada dalam masa subur yaitu 14 hari sebelum menstruasi. Sebagian barang yang dibeli berupa perhiasan, make up, sepatu, dll. Wanita cenderung akan lebih banyak berhias diri untuk menarik pasangannya pada masa subur.



Pada penelitian lain di John Molson School of Business, para peneliti mengatakan bahwa dengan temua ini dapat menjelaskan pola-pola perilaku dan membantu wanita agar lebih dapat melakukan kendali terhadap keinginan belanja yang berpengaruh pada pengeluaran. "Perilaku konsumtif ini terjadi tanpa kesadaran, karena fluktuasi hormon. Penelitian ini sangat bermanfaat agar para wanita dapat sadar dan tidak tergoda dengan barang-barang belanjaan".

Jadi girls, hati-hati yaa kalo mau belanja pas masa-masa tersebut. Jangan sampai deh kebablasan.. ^^

Sumber :
http://hidupsehat.co.in/2012/01/ada-hubungan-antara-gila-belanja-dengan-siklus-m/
http://chicmagz.com/read/1594/sedang-pms-hati-hati-boros
http://life.viva.co.id/news/read/340586-wanita-menjadi-gila-belanja-saat-masa-subur

Memasuki Masa Menopause dengan Nyaman


Menopause sering diidentikkan dengan "menjadi tua" bagi sebagian wanita. Banyak kekhawatiran muncul berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, tidak cantik dan menarik lagi. Kekhawatiran yang berlebihan justru akan menyebabkan wanita sangat sulit menjalani masa tersebut. Agar wanita dapat berpikir secara positif dalam menghadapi masa menopause diperlukan informasi dan pengetahuan yang cukup serta kesiapan fisik, mental dan spiritual yang dilakukan pada masa sebelumnya.

Nah, dibawah ini ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu wanita paruh baya dalam menghadapi masa menopause agar tetap aktif dan produktif tanpa kendala yang berarti. Simak yuk..

Perhatikan nutrisi, tubuh wanita menopause membutuhkan gizi yang seimbang. Penting untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi dan menghindari makanan yang bergula dan berlemak. Usahakan selalu mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, padi-padian, kacang-kacangan dan biji-bijian. Cukupi pula kebutuhan air sebanyak 2 liter sehari atau setara dengan 8 gelas. Selain itu, banyak  mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen dapat membantu mengurangi keluhan atau gangguan akibat menopause. Sumber makanan kaya fitoestrogen ini terdapat pada kacang kedelai, sayuran dan buah seperti brokoli, wortel dan tomat.

Olahraga akan membawa dampak yang sangat positif seperti menguatkan tulang, meningkatkan kebugaran, mencegah penyakit, menstabilkan berat badan, serta mengurangi stress. Olahraga yang digabung dengan penambahan kalsium akan dapat memperlambat timbulnya osteoporosis yang kejadiannya meningkat pada wanita menopause karena adanya penurunan hormon estrogen. Berbagai olahraga yang dapat dilakukan diantaranya senam aerobik dalam ruangan, jalan kaki, bersepeda ataupun olahraga menggunakan beban yang dilakukan dengan wajar.

Lanjutkan pemakaian alat kontrasepsi sampai siklus menstruasi telah berhenti secara permanen

Apabila mendapatkan terapi estrogen pengganti harus selalu memeriksakan diri secara teratur untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan endometrial secara dini

Peran anggota keluarga terutama suami akan sangat sangat membantu seorang wanita yang mengalami menopause, baik berupa pengertian emosi maupun dukungan praktis dalam menghadapi berbagai keluhan pada masa menopause.

Ketenangan batin akan diperoleh dengan meningkatkan kehidupan religi dan mengembalikan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa maka apapun yang terjadi akan dapat diterima dengan lapang hati.



Sumber :
http://hidupsehat.co.in/2011/12/tips-menghadapi-menopause/

Jumat, 05 Oktober 2012

Menopause

Menopause merupakan perjalanan normal untuk setiap wanita. Dengan bertambahnya usia menyebabkan semua fungsi organ tubuh mulai menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang signifikan. Menopause merupakan hasil berkurangnya sekresi hormon estrogen dan progesteron. Menopause alami terdeteksi setelah 12 bulan amenorrhoea. Pada awalnya, panjang siklus menstruasi menjadi tidak beraturan dan konsentrasi follicle-stimulating hormone (FSH) meningkat sebagai respon penurunan konsentrasi hormon di ovarium (Nelson, 2008).

Fase menopause tidak terjadi pada umur-umur tertentu yang spesifik tetapi bergerak seiring dengan waktu. Beberapa istilah digunakan untuk mendeskripsikan masa peralihan menopause. Stage of Reproductive Aging Workshop (STRAW) merupakan salah satu model yang telah dikembangkan untuk menggambarkan tujuh tahap masa reproduksi. Masa reproduksi dibagi menjadi siklus menstruasi teratur, masa peralihan menopause dengan variabel siklus menstruasi dan peningkatan nilai FSH, dan tahap postmenopause yang diawali dengan berakhirnya periode menstruasi hingga akhir hidup wanita (Nelson, 2008).



Masa peralihan awal (tahap -2) digolongkan dengan adanya perubahan siklus mentruasi normal >7 hari. Pada masa peralihan akhir (tahap -1) wanita mengalami dua atau lebih periode siklus menstruasi yang hilang dan jarak antara kedua masa menstruasi 60 hari atau lebih (Blake, 2006). Masa peralihan menopause berakhir setelah 12 bulan amenorrhea kenudian diikuti masa postmenopause. Masa postmenopause terjadi dalam 5 tahun meliputi 12 bulan setelah periode menstruasi berakhir dan 4 tahun setelah masa tersebut. Pada masa peralihan menopause ini terjadi perubahan fisiologis yang menyebabkan gejala-gejala menopause (Blake, 2006).

Gejala menopause merupakan sejumlah gejala yang berhubungan langsung dengan penurunan kadar estrogen dan dialami oleh lebih dari 70% wanita (Bruce dan Rymer, 2009). Gejala menopause ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu secara fisik dan psikologis. Bruce dan Rymer (2009) menyatakan bahwa gejala menopause berhubungan langsung dengan penurunan kadar estrogen. Biasanya terdapat dua gejala yang paling signifikan dan menyebabkan distres pada wanita yaitu hot flushes, yang sering menyebabkan insomnia dan kekeringan vagina. 

Hot flushes adalah sensasi hangat yang mendadak dengan durasi dan intensitas bervariasi, serta terjadi di kepala, leher, dan dada. Hot flushes merupakan salah satu gangguan vasomotor. Beberapa wanita melaporkan kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh yang nyaman dan secara bergantian merasa terlalu panas atau menggigil kedinginan (Blake, 2006). Hot flushes merupakan gejala yang paling sering dirasakan dan terjadi pada 75% wanita menopause, tetapi hanya 30% yang mencari pertolongan medis (Bruce dan Rymer, 2009).
Penyebab hot flushes belum diketahui secara pasti. Hot flushes diyakini merupakan hasil dari respon otak terhadap berkurangnya hormon dan fluktuasi hormon yang terjadi selama masa peralihan menopause. Hormon di ovarium berpengaruh dalam mekanisme termoregulasi yang mengatur homeostasis suhu di hipothalamus (Utian, 2005). 

Wanita yang merasakan  hot flushes seringkali mengalami gangguan tidur. Selain itu periode fisiologis normal seperti masa pubertas, menstruasi, kehamilan dan menopause berhubungan dengan perubahan pola tidur (Bruce dan Rymer, 2009). Bentuk lain dari ketidakstabilan vasomotor yang dirasakan oleh banyak wanita yaitu keringat malam. Adanya keluhan ini dapat menyebabkan gangguan tidur setiap malam karena pakaian dan linen yang basah serta banyak wanita mengeluh susah untuk dapat kembali tidur (Bruce dan Rymer, 2009). Berdasarkan data dari National Sleep Foundation, rata-rata wanita mengalami keringat malam tiga kali dalam seminggu (Utian, 2005).

Sekitar 40-60% wanita mengalami kesulitan tidur selama tahap menopause dan postmenopause (Nelson, 2008). Masalah tidur selama menopause berhubungan dengan perubahan hormonal. Kesulitan tidur disebabkan oleh penarikan estrogen selama menopause sehingga mengakibatkan penurunan metabolisme serotonin yang memiliki peranan penting dalam keteraturan tidur. Estrogen memudahkan jatuh dalam tidur serta meningkatkan jumlah dan lamanya Rapid Eye Movement (REM) (Timur, 2009).

Selain gejala fisik ada pula gejala psikologis yang sering dilaporkan saat menopause yaitu depresi, penurunan daya ingat, cepat marah, kurang konsentrasi, kelelahan, dan kurang percaya diri. Sampai saat ini, masih terbatas bukti yang menunjukkan bahwa gejala ini secara langsung disebabkan karena kekurangan estrogen. Namun, terdapat reseptor estrogen, progesteron dan testosteron pada sejumlah bagian otak yang menunjukkan bahwa kekurangan hormon tersebut dapat menyebabkan gejala psikologis pada saat menopause (Bruce dan Rymer, 2009).

Pada sisi yang lain, estrogen memperlihatkan efek nyata pada beberapa neurotransmitter, misalnya serotonin, untuk menambah efek glutamat, meningkatkan sensitivitas katekolamin dan menghambat glutamat decarboxylase, dan dengan demikian mengurangi formasi gamma-amino butyric acid yang dapat mempengaruhi suasana hati seseorang (Bruce dan Rymer, 2009).



Referensi :

Blake, J. 2006. Menopause: Evidence-based Practice. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology. Vol.20. No.6 :799-839. www.sciencedirect.com. diakses 8 Maret 2012.

Bruce, D., Rymer, J., 2008. Symptoms of the menopause. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynecology [serial online]. No.2: 25-32.

Nelson, H.D. 2008. Menopause. Lancet 371:760-770

Timur, S & Sahin, H.S. 2009. Effects of sleep disturbance on the quality of  life of Turkish menopausal women : A population-based study. Maturitas. 64:177-181

Utian, W.H. 2005. Psychosocial and sosioeconomic burden of vasomotor symptom in menopause : A comprehensive review. Health and Quality of Life Outcomes. 3:47



Senin, 01 Oktober 2012

IT Nursing, My Elective Class

Iiih waow, udah masuk taun k-4 ya? Jadi berasa tuaaa bangett.. Setaun lagi jadi sarjana donk? Yesss.. Ada yang istimewa nih di blok 4.1. Dimana semua mahasiswa angkatan 2009 bisa milih sesuka hati mata kuliah elektif yang mau diambil. Tumben banget kan bisa milih2, secara di PSIK FK UGM diberlakukan sistem blok. So, baru kali ini mahasiswa bisa milih mata kuliah yang diminati. Namanya juga kuliah elektif. Elektif itu sendiri artinya "pilihan" #okesipp. Nah, disini kita disuruh milih satu dari ketiga pilihan kuliah elektif yang terdiri dari Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan IT Nursing. 

Waktu pertama kali diinformasikan kalo ada kuliah elektif IT Nursing, tanpa babibu langsung deh aku pilih. Kenapa aku pilih IT Nursing? Menurut aku teknologi itu penting banget apalagi kalo di keperawatan bisa mengaplikasikan teknologi itu untuk kepentingan klinis ataupun non-klinis. Seiring kemajuan jaman yaa, gak bisa dipungkiri lagi kalo kemajuan teknologi itu berkembang secepat kilat. Kita sebagai mahasiswa keperawatan diharapkan bisa mengimbangi adanya kemajuan teknologi ini. Memang sih di Indonesia teknologi di bidang keperawatan itu sendiri masih sangat jaranggg banget diaplikasikan di RS. Tapi tidak menutup kemungkinan setahun or dua tahun lagi teknologi ini sudah bisa merambah beberapa RS. So, sekarang kita belajar besok tinggal mengaplikasikan. Kalo bisa sihh, ikut mengembangkan. Keren kan tuhh.. ^^ I like IT

Menurut Ns. M. Subhan. S.Kep, beliau merupakan salah satu praktisi teknologi dan media kesehatan berpendapat bahwa perkembangan teknologi di bidang kesehatan ini telah melahirkan pemikiran bahwa dokumentasi keperawatan dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan sistematis. Dengan ini maka efisiensi akan didapat dan aktivitas pedokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan benar oleh setiap perawat. Selanjutnya dengan adanya pendokumentasian asuhan keperawatan yang benar, legal dan sistematis tersebut, maka setiap tindakan keperawatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Selain itu, pendokumentasian asuhan keperawatan yang benar, legal dan sistematis dapat digunakan sebagai data untuk merencanakan asuhan keperawatan yang akan datang, sehingga asuhan yang diberikan dapat efektif dan efisien. (http://www.inna-ppni.or.id/innappni/berita-183-sistem-informasi-keperawatan.html)


Dan senengnya lagi, ternyata di kelas IT gak akan ada ujian tertulis (Yess?!!). Tapi kita diberi tugas praktik langsung. Tugasnya lumayan sih. Ada buat blog pribadi, terus buat makalah aplikasi di bidang kesehatan dan makalah Field Trip. Jadi, ceritanya nih kita bakal jalan2 ke RSUD Banyumas yang notabene sudah mengaplikasikan beberapa teknologi informasi di bidang kesehatan untuk menunjang pelayanan yang optimal (Yesss lagi?!). Semoga aja RS yang lain bisa ikut nyusul yaa.. Amiiiinn.. 


Keren kan.. ^^